BOLTIM, LensaSulut.com – PT Arafura Surya Alam (PT ASA), perusahaan tambang emas yang beroperasi di Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Konsultasi Publik terkait Rancangan Pasca Tampang (RPT) Blok Doup, Rabu 12/2/2025, di aula kantor bupati.
Kegiatan ini diwajibkan oleh regulasi untuk dilakukan oleh semua perusahaan pertambangan, tujuannya untuk mendapatkan masukan pemerintah dan masyarakat hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan PT ASA ketika selesai operasi agar aspek lingkungan dan sosial paska tambang terkelola dengan baik.
Dalam acara yang melibatkan masyarakat dari 15 desa sekitar tambang ini, PT ASA memaparkan secara rinci tahapan pelaksanaan paska tambang. Tim perusahaan menjelaskan proses persiapan, pelaksanaan, pemantauan, serta pelaporan yang akan dilakukan untuk memastikan area tambang dapat kembali dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.
Selain itu, program paska tambang yang mencakup reklamasi lahan bekas tambang, pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat, serta pemeliharaan lingkungan juga menjadi bagian utama dalam diskusi.
Setiap desa mengirimkan lima perwakilan yang terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta dua tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya partisipasi komunitas lokal dalam setiap tahap perencanaan paska tambang.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT ASA, Yusransyah, menegaskan perusahaan berkomitmen penuh dalam menjalankan kewajiban lingkungan dan sosial sesuai regulasi yang berlaku. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara perusahaan dan masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pemenuhan regulasi, tetapi juga bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas tambang berjalan secara berkelanjutan tanpa menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Kami juga ingin mendengar langsung aspirasi masyarakat terkait rencana paska tambang ini,” ujar Yusransyah.
Apresiasi atas inisiatif ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Bolaang Mongondow Timur, Sonny Waroka, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menilai bahwa langkah PT ASA dalam merancang program paska tambang dengan melibatkan masyarakat merupakan langkah positif.
“Saya mengapresiasi PT ASA yang memastikan adanya keberlanjutan ekonomi dan pemulihan lingkungan sebelum memulai kembali aktifitas tambang. Saya berharap program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dirancang dapat terus mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” kata Sonny Waroka.
(Dath)