MANADO, LensaSulut.com – Tujuh pegawai Rumah Sakit (RS) Sitti Maryam Manado yang terdiri dari 4 Nakes (dua orang dokter, satu bidan dan satu radiografer) serta tiga pegawai administrasi, diduga menjadi korban pendzoliman oleh oknum ketua Yayasan Sitti Maryam, berinisial AD dan AR oknum direktur rumah sakit.
Ketujuh pegawai dimaksud merasa diperlakukan tidak manusiawi oleh AD dengan keputusannya melakukan reposisi terhadap mereka menjadi cleaning servis di rumah sakit tersebut. Yang anehnya menurut mereka, bahwa pengalihan posisi mereka hanya disampaikan oleh AD secara lisan melalui telepon selulernya.
Penyebab kenapa tujuh Nakes dan pegawai administrasi itu menjadi cleaning servis kata mereka, karena oleh AD, mereka dituduh telah mencuri uang serta melakukan penjualan bayi. Namun menurut mereka, tuduhan itu mengada-ada, sebab tidak mereka lakukan dan tak bisa dibuktikan.
“Tak sampai disitu, usai dijadikan cleaning servis, kami juga diperlakuan kasar oleh oknum sekuriti dengan menghadang lalu mengusir saat mau masuk kerja, dan katanya ini perintah, dengan alasan kami sudah dirumahkan. Jadi awal pendzoliman serta perlakuan tidak manusiawi ini terjadi pada bulan Januari akhir,” ungkap mereka.
“Kemudian, disaat kami tak diperbolehkan masuk ke lokasi rumah sakit melalui penjagaan ketat oleh sekuriti, disisi lain Direktur Rumah Sakit menerbitkan Surat Peringatan (SP). Jadi hingga saat ini kami bingung dengan status pegawai kami karena tak lagi dibolehkan datang. Selain itu, nama baik kami juga telah dicemarkan dan jadi korban fitnah,” keluh mereka saat berbincang dengan media ini, pada Selasa 21/3/2023.
Atas perlakuan dari ketua yayasan dan direktur rumah sakit Sitti Maryam yang dirasakan sangat tidak manusiawi ini, mereka berencana akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan instansi serta lembaga terkait dengan ketenagakerjaan. Karena sejak lama, para pegawai mengalami pemotongan gaji ratusan ribu hingga sejuta lebih setiap bulannya.
“Untuk laporan ke pihak kepolisian, selain masalah pencemaran nama baik terkait fitnah tuduhan mencuri uang dan penjualan bayi, masih ada lagi berbagai penympangan serta kebobrokan rumah sakit ini yang sudah berlangsung sejak lama termasuk keuangan serta manipulasi data dan penggelapan dokumen,” kata mereka.
Sementara itu, Direktur RS Sitti Maryam, dr. Any Rachman, saat dikonfirmasi terkait masalah ini lewat telepon seluler dan pesan WhatsApp di nomornya +62 813-4004-1xxx, tidak menanggapi.
(jea)