TUTUYAN, LensaSulut.com – Ekskalasi dunia pendidikan di Totabuan Timur dipantau. Tindak lanjuti kemajuan sekolah, tim pengawas Dinas Pendidikan menyambangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satap Desa Bukaka, Kecamatan Kotabunan, untuk melakukan monitoring, Senin 6/3/2023.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri Satap Bukaka, Rendi Mamonto, S.Pd., berujar, monitoring tersebut dilakukan tim pengawas Dinas Pendidikan yakni Rama S.D Kartiman, S.Pd., dan Sakina Ginto, S.Pd., bersama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Boltim, Samsudin Dama, ST., ME., untuk melihat perkembangan dan kemajuan implementasi kurikulum merdeka pada siswa-siswi karena dari 23 SMP yang berada di Kabupaten Boltim hanya dua sekolah penggerak yang terpilih khusus SMP Negeri Satap Bukaka.
“Dalam rangka melihat kemajuan sekolah penggerak yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur karena kami kan dari 23 SMP yang ada di Boltim, kami satu dari dua sekolah penggerak jadi dengan kunjungan ini dari dewan maupun dari pengawas itu melihat kemajuan implementasi kurikulum merdeka di SMP Satap Bukaka,” ucap Mamonto.
Ia menyebutkan, pihaknya akan menerapkan program penguatan profil pancasila dan itu salah satu karakter kurikulum dengan tema gaya hidup berkelanjutan pada siswa-siswi SMP Negeri Satap Bukaka.
“Jadi khususnya SMP Satap Bukaka, kami ada projek penguatan profil pancasila itu salah satu karakter kurikulum yang beda dengan kurikulum sebelumnya jadi kami itu ambil tiga tema projek yang pertama projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan, di tema ini anak-anak itu mencari permasalahan petani yang ada di Desa Bukaka dan juga anak-anak ini mengidentifikasi petani sekarang kira-kira apa minat mereka atau kecenderungan itu ke tanaman apa,” terang Mamonto.
“Akhirnya dari hasil wawancara anak-anak kepada petani mereka temukan bahwa petani sekarang itu lebih cenderung menanam tanaman pala. Dari hasil itu mereka bikin projek pembibitan tanaman pala yang mereka lakukan itu pembenihan pala kurang lebih seribu pohan dan melakukan metode sambung pucuk agar bibit pala yang ditanam petani semuanya berbuah sehingga anak-anak ini bukan cuma fokus di belajar, tapi mereka bisa menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan sekitar terutama pada petani pala,” paparnya.
Kepsek menambahkan, untuk menyukseskan program yang sudah direncanakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah karena keterbatasan anggaran.
“Untuk teman-teman guru kinerjanya lebih ditingkatkan lagi dengan adanya kunjungan dari pemerintah daerah. Kemudian untuk pemerintah daerah karena memang kami di sekolah ini banyak keterbatasan jadi masalah penganggaran boleh diperhatikan,” ucap Mamonto.
Ia juga berharap kepada para siswa dan siswi SMP Negeri Satap Bukaka agar lebih meningkatkan kualitas belajar masing-masing.
“Harapan untuk siswa agar meningkatkan pengalaman belajar murid yang ada di perkotaan siswa bisa menghasilkan tantangan hidup di abad 21 dan siswa bisa belajar dengan merdeka,” beber Mamonto.
Kegiatan yang diprakarsai Kepsek SMP Negeri Satap Bukaka tersebut mendapatkan apresiasi dari Ketua Karang Taruna Kabupaten Boltim, Muhamad Taufik Mamonto.
Menurutnya, dengan menerapkan program sebagai sekolah penggerak dan membimbing para siswa melakukan praktek-praktek salah satunya membuat bibit pala, itu perkembangan yang sangat luar biasa.
“Siswa di SMP Negeri Satap Desa Bukaka yang sudah sangat bagus dalam segi praktek baik jadi apresiasi dari teman-teman guru pada siswa-siswi karena sekolah penggerak ini sekolah yang ditimbulkan untuk bagaimana siswa-siswa bisa mengapresiasikan diri. Jadi kalau misalkan SMP Satap Desa Bukaka sebagaimana yang diberikan oleh kementerian itu bisa dilaksanakan dengan baik. Dengan praktek-praktek salah satunya membuat bibit pala itu sangat baik bagi perkembangan siswa,” tandasnya.
(*Dath)