TALAUD, LensaSulut.com – Situasi ekonomi yang melemah karena dampak pandemi covid, masih terus dirasakan. Melemahnya sektor perekonomian dirasakan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tak terkecuali para nelayan tradisional di kabupaten kepulauan Talaud.
Keterangan dari opo lao (kepala desa) Desa Sawang, Kecamatan Melonguane, kepulauan Talaud, Patman Tahulending bahwa pada umumnya masyarakat desa tersebut berprofesi sebagai Nelayan dan Petani, serta letak geografis yang berada di pinggiran pantai.
“Kendala para nelayan saat ini yakni apabila ada gelombang tinggi, membuat mereka tidak bisa melaut. Selanjutnya masalah BBM yang masih tergolong mahal, yakni sebesar Rp 15.000/ liter,” jelas Patman Tahulending, Selasa 14/2/2023.
“Saya juga selalu mengimbau para nelayan untuk tetap menjaga keselamatan dengan situasi cuaca saat ini karna masih ada keluarga yang menunggu di rumah. Apabila cuaca tidak bersahabat sebaiknya tidak melaut karena sangat beresiko lebih baik menunggu sampai situasi membaik,” sambungnya.
Didapatkan keterangan dari Hari Posumat seorang nelayan Desa Sawang, bahwa kegiatan mereka saat ini tergantung cuaca. “Apabila cuacanya bagus maka kami akan melaut, namun bila cuaca buruk maka kami lebih memilih untuk istirahat,” terang Posumat.
Adapun jika mereka melaut, dimulai pukul 02.00 wita (dini hari) dan kembali pukul 16.00 ( sore), kurang lebih 14 jam. Untuk hasil menurutnya, menyesuaikan, kadang hasil banyak kadang pula hanya sedikit bahkan juga pulang ke rumah dengan tidak ada hasil.
“Kalau ada hasil ikan, langsung kami jual kepada masyarkat dengan membawanya ke pasar. Kendala lain kami sebagai nelayan yakni masih mahalnya BBM, karna dijual Rp. 15.000/liter,” tukasnya.
Keadaan ekonomi pasca pandemi dan dampak cuaca yang dialami nelayan di desa ini pun mendapatkan perhatian salah satu donatur asal kota Manado yang bergerak di bidang sosial, untuk membantu mengurangi beban ekonomi para nelayan tradisional. Seperti dikatakan oleh seorang nelayan Juarson Tahulending.
“Ini terbukti, nelayan tradisional di Kampung Sawang, Kecamatan Melonguane, Kepulauan Talaud, mendapat bantuan dari seorang donatur yang tak ingin namanya dipublikasikan. Dia memberikan bantuan kepada para nelayan berupa bahan pokok untuk menopang kebutuhan hidup keluarga. Dengan adanya bantuan sembako, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak donatur itu,” ungkap Juarson, terharu.
“Dan kiranya ini memotivasi kami nelayan untuk meningkatkan perekonomian di sektor perikanan di Sulawesi Utara.
Semoga kami nelayan di Nusa Utara dapat meningkatkan perekonomian khususnya sektor perikanan, terutama nelayan yang ada di kepulauan Talaud, Sulawesi Utara,” harapnya.
(***)