TUTUYAN, LensaSulut.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kotabunan, dalam rangka penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 digelar, Senin 30/1/2023.
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Bulawan Satu itu beragam usulan mencuat, salah satunya soal air bersih.
Usulan tersebut dilontarkan Kepala Puskesmas Buyat, dr. Corry Kapoh.
di depan para Sangadi (Kepala Desa-red) serta dinas terkait yang hadir.
Menurutnya, mereka sangat membutuhkan air bersih, karena sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat. Dirinya mengharapkan kepada dinas terkait serta pemerintah desa (pemdes) agar ini menjadi skala prioritas utama.
“Terkait dengan air bersih, Puskesmas Buyat sangat membutuhkan itu, jadi sebagai harapan kepada dinas terkait dan juga pemerintah desa, supaya ini menjadi skala prioritas utama, karena kami sebagai pelayanan kesehatan masyarakat,” tutur Kapoh.
Kapoh menyebutkan, sebagai tenaga kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat, banyak hal yang diperlukan seperti air bersih dan saat ini sudah banyak upaya yang dibuat seperti melakukan sterilisasi untuk penanganan penyakit tertentu.
“Dalam hal ini, kami juga sangat berhubungan dengan masyarakat misalnya kalau ada kasus-kasus tertentu atau ketika masyarakat datang berkunjung ke puskesmas berkaitan dengan sakit ataupun penyakit. Makanya, saat ini kami melakukan sterilisasi misalnya untuk kegiatan penanganan-penanganan tertentu seperti rawat luka dan sebagainya,” ungkapnya.
Menurut Kapoh, berbagai upaya telah dilakukan dengan berbagai instansi terkait, tetapi sampai saat ini belum ada solusi. Sampai pihaknya telah melakukan pembuatan sumur bor dan pada akhirnya kendala pada struktur tanah.
“Sebetulnya kita sudah melakukan upaya sejak lama dengan para sangadi dan juga seluruh aparat. Tetapi sampai saat ini, masih belum ada solusi. Sebenarnya kalau untuk yang lalu, memang sudah sempat diupayakan pembuatan sumur bor, dan itu sudah beberapa kali dilakukan. Mungkin karena keadaan struktur tanah yang sebelumnya itu sudah dilakukan oleh dinas, tetapi hasilnya air yang keluar belum memenuhi syarat kesehatan,” tuntasnya.
(Dath)