BOLTIM, LensaSulut.com — Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, S.Sos, M.Si, menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM) ke-72, dan juga
dirangkaikan dengan hari perkabaran Injil GMIBM ke 118 tahun, yang dilaksanakan di Kecamatan Mooat, Selasa 28/6/2022.
Bupati yang didampingi Asisten I Pemkab Boltim, Priyamos serta sejumlah Pimpinan SKPD dijemput oleh Tarian Kabasaran khas Minahasa.
Di kesempatan itu bupati menyampaikan bahwa di ulang tahun ke-72 tahun GMIBM ini, sebagai pemerintah ia mengimbau agar lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan terhadap jemaat. Ini yang paling penting dari makna sebuah ulang tahun.
“Mudah-mudahan usia 72 GMIBM akan banyak perubahan dan kebaikan-kebaikan yang terjadi. Terutama kualitas pelayanan, karena di dalam gereja bukan hanya tempat untuk berdoa, tetapi untuk membangun karakter manusia agar menjadi orang-orang yang hebat, baik, dan mampu membangun daerah tercinta ini,” kata bupati Sachrul.
Selain memperingati hari ulang tahun kata bupati, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi.
“Silaturahmi memang harus kita lakukan karena dalam umat muslim silaturahmi itu ada dua. Yang pertama memperpanjang usia dan kedua membuka pintu-pintu rezeki. Jadi ketika kita datang disini dan bersilaturahmi dengan banyak orang maka pintu rezeki kita akan terbuka nanti, “ terang Mamonto
Pucuk pimpinan di totabuan paling timur inipun mendorong kepada warga, agar keturunan Minahasa membuat festival budaya Minahasa, seperti festival adat Jawa yang dilakukan oleh warga Jawa di Boltim baru-baru ini.
“Sejarah yang mulai terhapus ini bisa diangkat lagi agar ini bisa diketahui oleh anak-anak kita,“ ungkap Bupati.
Penunggang DB 1 N ini juga berkeinginan, ingin mengangkat semua budaya yang ada di daerah ini sebagai festival tahunan. Oleh karena itu, ia mengajak semua warga keturunan Jawa, Minahasa, Sangihe maupun Gorontalo yang bermukim di Bolaang Mongondow Timur agar sama-sama mengangkat budaya yang ada.
“Setiap tahun harus kita rayakan festival budaya ini, agar Bolaang Mongondow Timur benar-benar menjadi miniature dari Indonesia,“ tandasnya.
(Dath)