TUTUYAN, LensaSulut.com – Jerit petani kelapa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) membuncah. Anjloknya harga kopra di daerah itu jadi penyebab.
Turunnya harga kopra saat ini, membuat petani kelapa khususnya di Kecamatan Kotabunan mengeluhkan harga komoditi ini yang terus turun drastis.
Serpi Kaat, Warga Kotabunan Selatan (Kotsel), mengaku tidak mengetahui jelas penyebab turunnya harga kopra, namun dia menduga penyebabnya lantaran bertumpuknya stok dan belum tereksport.
“Turunnya harga kopra sejak lebaran Idul Fitri tepatnya bulan April dan terus berlanjut hingga sekarang dengan harga yang sangat rendah. Belum tahu pasti apa penyebabnya namun saya rasa pemicunya karena kopra banyak yang tertumpuk dan belum tereksport,” ujar Kaat, saat bersua dengan sejumlah wartawan, Minggu (22/5/2022).
Harga kopra saat ini lanjut Kaat, berada diharga 6500 rupiah perkilogram. “Padahal sebelumnya harga kopra sampai menembus 14 ribu rupiah perkilogramnya,” kata Kaat.
(Dath)