MANADO, LensaSulut.com – Tokoh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) yang juga Ketua Umum DPP Laskar Manguni Indonesia (LMI), Tonaas Wangko Pendeta Hanny Pantouw, menerima kunjungan silaturrahmi Panglima Brigade Masjid BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Sulut Faisal Salim.
Silaturrahmi dalam rangka perayaan ulang tahun ke 62 ketua umum LMI tersebut, berlangsung di kediamannya Desa Tateli, Kabupaten Minahasa, pada Kamis 12/5/2022, malam.
Selain jamuan perayaan ulang tahun yang juga dihadiri oleh ketua DPW BKPRMI Sulut Suryanto Muarif, serta lintas tokoh agama dan tokoh masyarakat, Panglima Brigade Masjid BKPRMI Sulut dan ketua umum DPP Laskar Manguni Indonesia melakukan diskusi yang membahas situasi dan kondisi terkini serta berbagai persoalan lain di Sulut.
Salah satu topik yang dibahas adalah terkait pernyataan Indra Matheos alias Bemo di Medsos beberapa waktu lalu sehingga harus membuatnya meminta maaf juga secara terbuka di Medsos karena memicu ketersinggungan hingga menuai desakan masyarakat adat Minahasa agar ia kembali meminta maaf secara beretika dan sopan, usai permintaan maaf-nya yang pertama atas inisiatif dan kesadarannya sendiri.
Menyimak situasinya terkait pernyataan Bemo kata Faisal Salim, ini merupakan polemik yang meluap dan ia pun menyesalkan insiden ini karena menjadi ketersinggungan masyarakat adat Minahasa. Ia juga berharap masyarakat Sulawesi Utara khususnya Masyarakat Adat Minahasa agar tetap solid dan tetap menahan diri pasca permintaan maaf Bemo secara terbuka yang menyesali perbuatannya.
“Kami juga menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Dan berharap usai menyadari dan mengakui kesalahannya lewat permintaan maaf secara langsung dan terbuka, semuanya masyarakat Sulut untuk tetap bersatu dan jangan mau dipecah belah serta mengerti itikad baiknya. Kita jaga kekompakan dan waspada jangan sampai insiden ini disusupi atau ditunggangi untuk merusak kedamaian di Sulawesi Utara,” harap Faisal Salim.
“Masyarakat Sulut khususnya Masyarakat Adat Minahasa sudah teruji selama puluhan tahun menjaga agar tak ada perpecahan di tengah-tengah masyarakat, dan teguh memegang motto Bumi Nyiur Melambai yakni Torang Samua Basudara,” sambungnya.
Ia pun mengungkapkan tanggapan bijak dari seorang Ketua Umum DPP LMI bahwa namanya orang sudah meminta maaf, ya dimaafkan saja, Damai.
“Kalau tidak bisa damai, proses hukum saja.
Jangan libatkan suku atau agama,” tegas Ketua Umum DPP Laskar Manguni Indonesia, sebagaimana disampaikan Panglima Brigade Masjid Sulut.
Diskusi ini juga menurutnya merupakan momentum baik saling berbagi informasi. “Selain mempererat tali silaturrahmi, kita bisa tukar pikiran, dan keinginan bersama untuk memberikan kontribusi pada tingkatan daerah maupun nasional,” pungkasnya. (jea)