MANADO LensaSulut.com – Kepala Kantor Wilayah (KaKanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) H Anwar Abubakar S.Ag M.Pd meresmikan Rumah Tahfidz Qur’an Ahsanul Kalam Manado, Selasa 14/9/2021.
Sebelum meresmikan, Kakanwil Anwar Abubakar didampingi Kabid Bimas Islam Kemenag Sulut H. Ulyas Taha, melakukan penyerahan piagam ijin operasi Rumah Tahfidz Qur’an yang beralamat di Kelurahan Maasing, lingkungan III kecamatan Tuminting kota Manado, yang didirikan dan dikelola oleh Yayasan Ahsanul Kalam Indonesia.
Pada kesempatan itu, Ir. H. Djafar Alkatiri, M.M, M.Pdi selaku pendiri yayasan dan Rumah Tahfidz Qur’an menyampaikan bahwa selain hafalan Qur’an, para santri akan diajarkan akhlaq dan adab. Ketiga ajaran ini kata Djafar Alkatiri yang juga wakil ketua Komite 1 DPD RI, akan dimantapkan bersamaan.
“Selain mengajarkan hafalan Qur’an, anak anak juga akan dibekali dengan ajaran akhlaq dan adab. Ini akan diterapkan secara sungguh sungguh karena target agar para santri hafidz 30 jus selama 3 tahun kedepan,” ujar Djafar Alkatiri.
“Untuk itu kami sampaikan kepada uztad yang menjadi pengajar agar tegas serta memperhatikan mereka. Terutama harus makan makanan halal, harus bicara yang benar, harus santun, dan menjaga kebersihan sesuai sunah rasulullah serta menjaga akhlaq mereka sejak pagi pukul 04.00 sampai mereka tidur kembali pada malam hari. Selain itu, seluruh santri akan diperiksa kesehatannya setiap bulannya di klinik Madani Manado. Ini bukan karena pandemi Covid-19, tapi seterusnya,” sambung anggota MPR ini.
“Sehingga niat dan harapan kami akan terwujud yakni melahirkan generasi hafidz dan pencinta Al-Quran,” imbuh Senator DPD RI asal Sulawesi Utara ini.
Sementara itu, KaKanwil Kemenag Sulut H Anwar Abubakar SAg MPd mengawali sambutannya mengingatkan bahwa keistimewaan orang yang paling banyak hafalan Qur’an Insyya Allah di hari akhirat nanti ketika setelah dilakukan hizab, maka para penghafal hafidz dan hafidzah akan menempati syurga sesuai dengan jumlah hafalannya.
“Alhamdulillah tentu kita sangat berbahagia bersyukur bahwa para hafidz dan hafidzah ini muda-mudahan menjadi penopang dan menjadi pakubumi kita. Karena kadang Allah ingin memperlihatkan murka tapi ketika masih melihat para hafidz dan hafidzah, amarah Allah, murkanya Tuhan ditarik kembali. Maka kewajiban kita untuk menjaga, melestarikan para hafidz dan hafidzah kita,” kata KaKanwil Kemenag Sulut.
“Itulah kenapa Allah dan Rasulullah banyak memberikan keistimewaan kepada penghafal Al-Quran. Dan inilah yang menjadi motivasi kepada senator kita Djafar Alkatiri hingga Alhamdulillah dengan semangat dan niat yang tulus mewakafkan dan mengabdikan sebagian dari hartanya serta hidupnya untuk membangun Rumah Tahfidz Qur’an,” ungkap KaKanwil.
“Muda mudahan ini menjadi bukan hanya amal jariah untuk beliau dan keluarganya, tetapi untuk kita semua. Tetapi tentu harus bersama sama menjaga, membantu melestarikan Rumah Tahfidz ini. Kita ikut mendoakan dan kalau ada yang ikut membantu, Alhamdulillah,” harapnya.
Usai melakukan pengguntingan pita, KaKanwil Kemenag Sulut selanjutnya melakukan peninjauan seluruh bagian dalam bangunan berlantai tiga Rumah Tahfidz Qur’an Ahsanul Kalam Manado.
Diketahui, jumlah santri yang ada saat ini sebanyak 15 orang dari berbagai daerah yang ada di Sulut. Rencananya, Yayasan Ahsanul Kalam Indonesia akan mengembangkan pembangunan Rumah Tahfidz Qur’an untuk putri yang direncanakan akan dibangun pada tahun depan.
(jefry)