BOLMONG LensaSulut.com – Firasat Mokodompit yang baru saja dipercayakan Gubernur Olly Dondokambey, diangkat sebagai Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Sulut bidang UMKM-IKM berdasarkan Surat Keputusan nomor 11 tahun 2021 tanggal 7 januari 2021, langsung bergerak menjalankan tugas yang dipercayakan.
Bersama Tim Penyusun Program yg terdiri Gerry Waroka Ketua Tim, Ir. Arthur Gerald Rumagit, MT, Phd- Prof.DR. Herman Karamoy, AK.Msi, Firasat Mokodompit langsung turun lapangan lakukan Pembinaan dan Identifikasi Inventarisasi, merekam Aspirasi pelaku usaha di kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Bolaang Mongondow (Bolmong), Kota Kotamobagu dan kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Kegiatan ini nantinya akan berlanjut ke 11 Kabupaten/kota lainnya se-Sulut.
Sebelum turun lapangan yang dimulai pada hari Rabu 24/2/2021, tim telah mengadakan kunjungan Koordinasi Sinergytas Program bersama Kadis Koperasi dan UMKM Propinsi, Ir. Ronald Sorongan bersama Sekdis dan Kabid, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Edwin Kindangen besama Sekdis sebagai mitra kerja sesuai Tupoksi, dalam upaya Sukses Program Ekonomi, Gubernur dan Wakil Gubernur sulut.
Firasat menjelaskan, bahwa kedua instansi ini memiliki pembinaan yang sama kepada pelaku usaha. yang membedakan menurutnya, Dinas Koperasi fokus UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan focus pada IKM (Industri Kecil Menengah).
Masyarakat pelaku usaha kata Firasat, mendapatkan angin segar atas kehadiran Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam membina usaha yg sudah jalan selama ini dan berkeinginan mendapatkan perhatian Pemprov Sulut. “Karena saat ini para pelaku usaha sedang Breakdown hadapi situasi Pandemi Covid-19. Apalagi dengan pemberlakuan Protokol Kesehatan ketat yang membatasi waktu usaha warung warung yang mengeluhkannya jam 7 malam Satpol PP dan Gugus tugas so bale bale akang kase inga tinggal 10 menit tutup,” jelasnya sambil tersenyum.
Ia pun menguraikan hasil koordinasi, terdata di dinas Koperasi ada 381.000 UMKM IKM di Sulut, namun dalam penanganan maupun terobosan pembinaan langsung terus digalakkan walau belum optimal dikarenakan kedua instansi tehnis ini miliki keterbatasan anggaran baik APBD Provinsi maupun Kementrian serta dana DAK yang tahun ini lebih banyak dimanfaatkan untuk pelatihan peningkatan SDM pelaku usaha.
“Olehnya antusiasme pelaku usaha sangatlah tinggi dengan kehadiran Pemprov dalam Gerakan ODSK SAPA UMKM IKM SULUT. Yang dilakukan Stafsus selang bulan pebruari 2021 ini, untuk memberikan pembinaan, tatap muka, dialog, diskusi sekaligus merekam seperti apa yang Pelaku Usaha alami sejak adanya Covid-19, dan bagimana mereka tingkatkan produk dan kembangkan usahanya,” jelasnya.
Berikut catatan Stafsus Gubernur Bidang UMKM-IKM
EKONOMI SULUT HARUS BERKEMBANG, BERBAGAI TEROBOSAN STIMULUS HARUS DILAKUKAN.
Berbagai terobosan meningkatkan nilai tambah (Value Addit) perekonomian Sulut telah dilakukan Gubernur, upaya proaktif untuk jemput bola, banyak yang sudah jalan seperti Eksport Tuna ke Jepang, membuka penerbangan langsung, kembangkan KEK Likupang dengan tingkatkan fasilitas Pariwisata, Pembangunan TOL, Pengembangan Ring Road 3, Waduk Lokal dan Kuwil adalah wujud Komitmen ODSK untuk posisikan sulut menjadi destinasi wisata ke 2 setelah Bali, patut diapresiasi rakyat Sulut.
Dalam setiap kesempatan Gubernur menegaskan tetap bersyukur dalam suasana menghadapi Pandemi Covid-19. Namun perekonomian kita cukup baik dengan indikator eksport kita naik, PDB kita di Sulut masuk kategori rata rata Nasional, harga kopra bagus, walau tentu tak bisa dipungkiri daya beli rakyat menurun akibat begitu ketatnya kita berlakukan Protokol Kesehatan.
Seperti harapan Gubernur agar kita semua harus optimis hadapi tantangan Global ( MUSIBAH GLOBAL PADEMI), semakin hari persaingan tak terbendung, olehnya kita di Sulut harus tingkatkan KOPETENSI, pelaku usaha harus lakukan terobosan product kompetitif yang dimiliki Sulut agar kita tetap Eksis dalam berusaha.
KEBIJAKAN PEMPROV SAPA PELAKU USAHA BERDAMPAK MULTI PLAYER EFFECT Bagi UMKM IKM SULUT.
Banyak terobosan dilakukan pemerintah, berbagai stimulus Program Nasional BLT- BST 2,4 jt untuk Pekerja dan Pelaku Usaha telah dikucurkan. Begitu juga Pemerintah Provinsi yang akhir 2020 juga mengucurkan bantuan 40 jt kepada pemerintah desa untuk perkuat basis perekonomian rakyat, yang tentu akan terjadi Multi Player Effect, bergeraknya sektor sektor ekonomi rakyat, alokasikan ratus milyard untuk menanggulangi dampak Covid adalah bagian strategy Pemprov untuk selamatkan jiwa rakyat Sulut.
TORANG nimbole PANDANG ENTENG ini PADEMI, kitorang belum tau kapan berakhir, namun kita tetap harus tingkatkan PROKES, dgn 3M dan Gerakan Vaksinisasi, ucapan pak Olly dalam setiap kesempatan.
Saatnya Gerakan ODSK SAPA UMKM IKM SULUT bisa menjadi penggerak aktifitas pelaku usaha, dan Tim Kerja Stafsus akan menjajaki lakukan kerjasama dengan pihak BUMN, Lembaga Keuangan Nasional, Perbankan, Kadin Sulut, Hipmi Sulut dan jemput bola program kementrian Koperasi & UMKM serta Kementrian Perdagangan, Kementrian Perindustrian.
Kita gunakan Strategy R.I.O REBUILD Penataan Kembali UMKM IKM binaan Pemprov. Inovation, buat produk kompetitif dan usaha Kreatif, OPPORTUNITY, peluang usaha yang miliki nilai ekspor dan memanfaatkan stimulus pembinaan pelaku usaha.
Target kita tidak muluk muluk 10.000 UMKM IKM UNGGUL di Sulut hingga 2024 dan tahun 2021 ini fokus 1.500 Pelaku Usaha secara bertahap tiap tahun ditambah hingga capai target, dan program ini akan menciptakan peningkatan kesejahteraan rakyat Sulut.
Mari kita Gerakkan Ekonomi rakyat untuk menjadi Hebat & Kuat yang akan perkuat ketahanan ekonomi rakyat Sulut. Semoga.
UMKM IKM SULUT KUAT RAKYAT SEJAHTERAH
27.02.2021
(jea)