Beranda Bolmong Timur Perayaan Halal Bi Halal Tahun Ini Ditiadakan. Warga Ungkapkan Kesedihan

Perayaan Halal Bi Halal Tahun Ini Ditiadakan. Warga Ungkapkan Kesedihan

467
0
BERBAGI

Oleh: Dhat Ligawa.

KOTABUNAN, LensaSulut.com – Perayaan silaturrahmi secara bersama-sama yaitu Halal Bi Halal atau lebih dikenal dengan Hari Raya Ketupat, merupakan tradisi yang biasanya mulai dirayakan oleh seluruh warga Muslim seminggu setelah Idul Fitri.

Misalnya warga Desa Kotabunan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), biasanya perayaan Halal Bi halal atau Hari Raya Ketupat dirayakan dengan cara membuat tenda dipinggir jalan umum, agar mempermudah setiap pengunjung dari berbagai daerah bisa mampir dan makan sepuasnya.

Tradisi itu sudah dilakukan warga Desa Kotabunan sejak beberapa tahun ini, sebelum adanya Coronavirus Disease 19 (Covid-19).

Tahun ini adalah dimana Umat Muslim yang ada di Desa Kotabunan merasakan rindu akan momen perayaan tersebut, rasa ingin melakukan tradisi itu dibatasi oleh rasa kekhawatiran seiring dengan adanya Covid 19 yang sedang mengancam negeri ini.

Zein Kasim misalnya, dia merasa sangat rindu akan datangnya perayaan Halal BI Halal yang dirayakan dengan cara membuat tenda di setiap depan rumah masing-masing, dan ada juga yang membuat tenda dipinggir jalan agar lebih mempermudah para pengunjung untuk mampir.

“Biasanya kalu perayaan Halal Bi Halal bagini Torang so dari malam so sibuk dengan bahias tenda, (Biasanya kalau perayaan Halal Bi Halal seperti ini, kami dari semalam sudah sibuk dengan menghiasi setiap tenda),” ungkap Zein Kasim, dengan raut wajah yang terlihat sedih dengan tidak adanya perayaan Halal Bi Halal tahun ini, Minggu 31/5/2020.

Ungkapan kata yang sama juga dilontarkan seorang warga Desa Kotabunan,” Memang tahun ini sangat terasa, karena tidak adanya perayaan Halal Bi Halal, kami sebagai warga sangat merasa sedih, karena perayaan Halal BI Halal hanya datang setiap tahun, setelah selesai Lebaran Idul Fitri.

“Biasanya kalau sudah datang perayaan Halal Bi Halal seperti ini, di desa kami sudah ramai dengan datangnya pengunjung dari berbagai daerah, adapun keluarga dari luar daerah yang datang silaturahmi kesini, tapi dengan adanya virus Corona, semuanya berbeda, tidak ada perayaan, tidak ada silaturahmi dari keluarga,” kata Rahma Paputungan, sembari berharap agar virus Corona cepat selesai.

Rindu Dengan Perayaan Halal Bi Halal.

Ada juga masyarakat lain, karena kerinduan akan perayaan Halal Bi Halal, mereka berinisiatif dengan melaksanakan perayaan Halal Bi Halal di pulau Nenas, (Pulau yang terletak di antaran Desa Kotabunan dan Desa Paret) agar momen perayaan tahunan itu tidak terlewatkan.

Ada juga warga yang tidak mau pergi ke pulau untuk merayakan perayaan tahunan itu, dengan alasan mereka khawatir dengan adanya virus Corona, karena dengan adanya perayaan seperti itu, pasti ada kerumunan. Nursyahira Tampoi misalnya, dirinya tidak mau pergi karena khawatir dengan adanya virus Corona. “Kita nda mo pigi ka pulo Nanas, karena tako dengan virus Corona, apalagi itu hari raya katupat ada bekeng di sana,” ujar Nursyahira.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here