MANADO LensaSulut.com — Ditengah situasi sulit saat ini, ada rasa optimis yang bisa memotivasi masyarakat kecil para buruh, pedagang, serta pekerja harian dari berbagai latar profesi yang terdampak ekonomi akibat merebaknya ancaman Virus Corona secara global termasuk di negara kita. Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, turut dirasakan dampaknya di Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) tak terkecuali di Kota Manado.
Sebagai bagian dari masyarakat Sulut khususnya Manado, Sonya Selviana Kembuan (SSK) turut merasakan apa yang dirasakan warga Manado dalam situasi saat ini, khususnya dampak ekonomi yang dialami masyarakat kecil. Selain melakukan aksi peduli memberikan bantuan paket sembako dan aksi pencegahan penyebaran Covid-19 dengan penyemprotan disinfektan serta pembagian Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan hand sanitaser kepada warga, SSK pun turut memikirkan dampak psikologi masyarakat.
Lewat postingan di akun facebook miliknya, Sabtu (18/4/2020), Sonya Selviana Kembuan memberi semangat dengan kisah inspiratif untuk memotivasi warga Manado dalam situasi sulit yang mulai dirasakan akibat terdampak ekonomi ditengah mewabahnya Covid-19, sehingga sebagai upaya pencegahan penyebaran virus yang mengancam keselamatan jiwa ini, pemerintah melakukan pembatasan aktivitas berbagai sarana dan tempat usaha hingga mengharuskan ribuan karyawan dirumahkan.
Postingan SSK ini mendapatkan ribuan like dan komentar pujian. Dari berbagai ungkapan netizen, mereka mengaku terharu dan merasa optimisme mereka bangkit dan tetap tegar berdoa. Berikut ini adalah postingan SSK buat warga masyarakat Sulut khususnya Manado.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Assalammualaikum WR Wb,
namo budaya, om santi santi om,
salam kebajikan.
Saudara-saudaraku warga Manado terkasih,
tak terasa waktu terus berjalan dan bencana pandemi corona ini semakin membuat kita semua berada dalam situasi dan kondisi sulit.
Saya yakin banyak saudara-saudari kita yang mengalami kesulitan mencari nafkah karena mereka harus “stay at home” atau berdiam diri dalam rumah.
Saya sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana sangat memahami hal ini. Saya pernah merasakan bagaimana sulitnya hidup kami dahulu karena ayah saya mencari nafkah sehari hanya bisa untuk makan sehari dan kalau lagi beruntung ayah saya bisa menabung untuk biaya pendidikan anak-anaknya termasuk saya.
Saya rasa perasaan yang saya dan keluarga rasakan dulu tidak beda dengan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat Manado saat ini.
Rasa was was, takut dan putus asa pasti berkecamuk dihati dan pikiran saudara-saudari. Namun cobaan ini janganlah membuat kita putus asa sebab Tuhan tidak akan menguji kita di luar kemampuan kita, yakinlah itu.
Teruslah kita berdoa agar bencana Pandemi Covid 19 ini cepat berlalu dan tetap mentaati anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah.
Untuk menghadapi situasi sulit, kami keluarga selalu berdoa bersama dan doa itu hampir selalu kami sekeluarga ucapkan. Inilah sumber harapan dan kekuatan keluarga. Sepanjang hidup sampai sekarang tiada hari tanpa berdoa dan ini salah satu harta peninggalan berharga dari keluarga saya. Kini dalam situasi sulit sama seperti orang katolik lainnya saya tidak lupa juga berdoa Novena kepada Bunda Maria.
Salah satu doa sejak kecil diajarkan mami dan papi saya kepada kami anak-anaknya yang setiap kali saya bacakan dan kini saya bisa bagikan utk saudara-saudariku sekalian:
“Ya Tuhan biarlah semua nikmat makanan, pakaian, uang dan perhiasan dikurangkan kepada kami namun kami mohon janganlah Engkau kurangkan semangat kami, janganlah sampai patah semangat kami sebab berkat semangat dan kesehatan yg Engkau berikan membuat kami tetap mampu bangkit, berusaha dan berbahagia dalam segala kekurangan dan keterbatasan. Kami yakin Engkau tetap bersama kami dan memberkati selalu. Amin“.
Doa singkat itulah yg membuat kami sekeluarga dapat bertahan dalam kesusahan.
Saudara-saudariku yang saya cintai dengan segala kerendahan hati terimalah bantuan sembako yg saya siapkan namun jangan anggap bantuan ini untuk merendahkan harga diri saudara-saudariku, tapi anggaplah ini sebagai talangan sebelum turun bantuan dari Pemerintah. Anggaplah pemberian ini dari kami keluarga, anggaplah saya sebagai bagian dari keluarga yang datang membantu dan bukan sebagai pribadi Sonya Selviana Kembuan. Jadikanlah saya sebagai keluarga dari bapak ibu sekalian dalam suka dan duka.
Marilah kita mendoakan para pemimpin kita, Bapak Walikota Vecky Lumentut, Bapak Gubernur Olly Dondokambey, Ketua DPRD ibu Aaltje Dondokambey serta seluruh wakil kita di DPRD kota Manado dan juga Ketua DPRD Propinsi, Bapak Andrew Angouw serta seluruh wakil kita di DPRD Propinsi Sulut, agar diberi kesehatan serta pemikiran yang jernih supaya dapat bekerja mempersiapkan bantuan utk saudara-saudari warga Manado. Janganlah kita cemooh atau bully para pemimpin kita sebab mereka juga bagian dari kita semua. Mereka para pemimpin juga manusia biasa sehingga mereka juga butuh doa dan dukungan kita semua dalam bekerja.
Akhirmya marilah kita semua tetap semangat bahu membahu, mendukung pemerintah kita, para anggota TNI-Polri dan saudara-saudari kita para tenaga medis yang mempertaruhkan hidup mereka untuk keselamatan kita dari bencana Virus Corona ini.
Tuhan kiranya bersama kita dan memberkati kita selalu agar mampu melewati situasi dan kondisi sulit sekarang ini. Terimakasih.
(jefry)