KOTABUNAN, LensaSulut.com — Biasanya banyak pelaku usaha yang mengeluhkan sepinya usaha mereka. Namun hal itu tidak berlaku bagi Muhajirin Potabuga (55) pria pengrajin bambu, warga Dusun lll Desa Bulawan Satu. Sudah hampir satu tahun ia geluti usaha kerajinan anyaman bambu untuk dijadikan kurungan ayam, demi menambah penghasilannya.
Saat LensaSulut.com menemuinya, Muhajirin mengungkapkan bahwa dirinya membuat kurungan ayam karena banyak yang memesan terutama di daerah Minahasa Tenggara (Mitra). Hasilnya itu untuk menambah penghasilannya sehari-hari.
“Saya membuat kurungan ayam ini karena banyak yang sering memesan terutama para peternak ayam dari Desa Ratatotok (Mitra),” ungkap Muhajirin.
Untuk membuat anyaman kurungan ayam, sehari ia mampu membuat empat sampai lima buah. Yang paling lama kata Muhajirin, saat proses pembuatannya karena harus ektra hati-hati sebab kadang bisa tersayat bambu.
Untuk satu kurungan ayam, Muhajirin menjual dengan harga Rp.50.000,. “Kadang kalau tidak ada yang memesan, saya keliling Desa Ratatotok sehingga semua kurungan ayam yang saya bawa habis terjual. Tapi kalau hanya saya pajang didepan rumah, itu sampai tiga hari baru habis terjual,” tuturnya.
Keuntungannya sehari-hari kadang seratus ribu rupiah tapi kalau lagi banyak yang laku, bisa mencapai dua ratus ribu rupiah.
“Saya hanya bersyukur agar selalu diberikan kesehatan biar masih tetap menjalankan usaha ini,” ucap Muhajirin. (rey)