TUTUYAN lensasulut.com — Hewan peliharaan terkadang bisa menjadi ancaman. Tak dipungkiri hewan peliharaan terkadang menjadi hobby sebagian orang, terbukti dengan bermunculannya berbagai komunitas pencinta hewan. namun perlu diantisipasi, jangan sampai hobby yang ada justru berdampak buruk bagi diri pribadi, keluarga atau pun lingkungan sekitar. Apalagi hingga memakan korban jiwa akibat rabies.
Untuk mengantisipasi terjadinya hewan peliharaan yang dikhawatirkan nantinya berdampak buruk, pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak), menjelaskan tentang bagaimana pencegahan dan penanganan penyakit rabies.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan peternakan, melalui dr. Hewan, Muhammad Insani, berujar, untuk mencegah penyakit rabies, harus dilakukan sosialisasi dan pelaksanaan vaksin rabies setiap tahun.
Dikatakannya, Apabila terjadi anjing menggigit manusia, tindakan yang dilakukan anjing harus diobservasi selama 14 hari, setelah 14 hari ternyata anjingnya mati selanjutnya anjing tersebut akan diperiksa untuk memastikan positif tidaknya terjangkit rabies, apabila dinyatakan positif rabies maka dengan segera manusia yang tergigit dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan dengan diberikan vaksin Verorab (Anti Rabies).
Menurutnya, jika manusia sudah tergigit anjing, langkah yang harus diambil adalah harus memastikan hewan tersebut harus ada.
“Gigitan itu harus kita lihat. apakah anjingnya masih ada atau tidak. Kemudian siapa pemilik anjing itu dan anjing dipastikan harus ada. Kalau anjingnya sudah tidak ada, orang yang digigit harus diberikan vaksin verorab selama empat kali,” terang Insani, Kamis (18/7).
“Jika anjing telah menggigit manusia,
hal yang dilakukan terhadap anjing adalah harus mencari riwayat anjing itu apakah pernah divaksin atau tidak dan tetap di evaluasi selama 14 hari. Proses evaluasi, anjing itu dirantai dan dikasih makan dengan baik artinya seperti anjing yang tidak disakiti. Kalau dalam 14 hari anjingnya tidak mati, maka orang yang digigit tidak perlu divaksin verorap,” jelas Insani. (rey)