TUTUYAN lensasulut.com — Sering terjadinya pemadaman aliran listrik oleh Perusahan Listrik Negara (PLN) akhir-akhir ini, membuat Pelayanan publik di instansi Pemerintahan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terhambat. Akibatnya pelayanan bagi masyarakat jadi tidak maksimal.
Masyarakat maupun petugas Pemerintah sangat menyayangkan kejadian seringnya padam listrik yang dilakukan oleh PLN belakangan ini.
Kepala Inspektorat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Meyke Mamahit berujar, pemadaman listrik sangat berdampak pada pekerjaan di kantor.
“Akibat listrik sering padam, aktivitas dikantor terhenti. Ini menghambat tugas-tugas di birokrasi,” ketus Mamahit, Selasa (16/7).
“Masih mendingan di Insprktorat masih ada genset, tapi SKPD-SKPD lain yang tidak ada genset, otomatis ikut terhambat,” sambungnya.
Dikatakannya, sekarang setiap pekerjaan, umumnya mengandalkan laptop. Akibatnya laptop yang mengandalkan listrik tidak bisa bekerja, semua pekerjaan terhambat.
“Sekarang semua pekerjaan mengandalkan IT, kalau tidak ada listrik lantas bagaimana dengan laptop?. Akibat listrik sering padam, ada beberapa laptop kami juga yang rusak,” sebut Mamahit.
Pemadaman kali ini kata Mamahit yang paling lama. Dari pukul 08.00 Wita listrik padam, dan sebentar kembali normal sampai pukul 09.00 Wita, kemudian kembali padam sampai sore.
“Kami di Inspektorat jika listrik padam sampai sore, bensin yang kami pakai di genset, sampai 40 liter. Jika hal ini terus terjadi, banyak pekerjaan yang menggunkan listrik menjadi terhambat dan terbengkalai,” lugasnya.
Terkait hal ini, Kepala PLN Rayon Modayag, Jemi Korneles, saat di konformasi Kamis (18/7), mengatakan, soal pemadaman listrik pada hari selasa, itu disebabkan ada gangguan, sehingga sedikit lama pemadamannya.
“Soal listrik yang padam dari pagi sampai sore, itu karena ada gangguan. Kami juga berusaha memperbaiki tapi secara bertahap. Intinya ada gangguan sehingga pemadaman sedikit lama,” singkat Korneles. (rey)
