MANADO lensasulut.com — Banjir bandang akibat debit air tinggi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dan sungai lainnya yang melintasi Kota Manado, mulai menggenangi beberapa kelurahan di sebagian wilayah ibu kota Propinsi Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (28/4/2019). Air setinggi 1 sampai 2 meter ini, dikarenakan curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Minahasa dan Manado sejak beberapa hari belakangan.
Situasi ini mendapat perhatian khusus dari Calon Legislatif yang terprediksi merebut kursi DPR-RI Dapil Sulut yang dicalonkan oleh PDIP, H. Herson Mayulu (H2M). Merespon bencana yang menimpa sebagian warga, H2M menginstruksikan para relawan pendukungnya yang ada di Manado untuk membantu warga terdampak banjir.
“Kepada seluruh relawan di wilayah banjir telah saya instruksikan agar mewaspadai situasi alam dan sebisa mungkin membantu mereka yang kebanjiran,” ujar Mayulu saat mendapat informasi terjadinya banjir di beberapa titik rawan bencana yang ada di Manado.
Dia pun meminta agar masyarakat terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat mengenai informasi dan anjuran dalam merespon keadaan cuaca dan perkembangan air di daerah aliran sungai. Dia juga mengajak agar selalu ber-Do’a semoga dijauhkan dari bencana alam.
Terpantau, banjir menggenangi beberapa Kelurahan di Kecamatan Tuminting yakni di Kelurahan Mahawu, Bailang, dan Sumompo (jalan simpony). Kecamatan Singkil, Kelurahan Ternate Tanjung, Ternate Baru, Ketang Baru, dan Karame. Kecamatan Wenang, Kelurahan Komo Luar. Kecamatan Paal Dua, sebagian Kelurahan Paal Dua (kampung tubir dan kompleks horison), sebagian Kelurahan Dendengan Luar. Kecamatan Tikala, Kelurahan Banjer (perempatan arah pumorow) dan Paal Empat.
Tanah longsor juga terjadi di Kelurahan Ranotana, belakang toko Citra 77 kompleks pos Polisi Lalulintas. (jeff)
