BOLTIM lensasulut.com — Guna terwujudnya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang sehat, Puskesmas Kotabunan akan berinovasi dengan mengandalkan program “Desa Siaga”. Jadi dengan program ini, Puskesmas Kotabunan akan mengadakan Ambulance Desa, diwilayah kerja Puskesmas Kotabunan yang melibatkan Lintas Sektor. Demikian Kepala Puskesmas (Kapus) Kotabunan, Marzuki Abdul kepada lensasulut.com, Minggu (24/2).
Kata dia, Sesuai dengan komitmen bersama, Puskesmas Kotabunan dan seluruh desa di wilayah kerjanya sudah sepakat adanya “Desa Siaga”.
“Ini sesuai dengan komitmen bersama antara Puskesmas dan seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas. Disepakati perlu ada Desa Siaga,” ujar Marzuki.
Dia menjelaskan, “Desa Siaga” itu adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan serta kesehatan secara mandiri.
Adapun tujuan dibentuknya Desa Siaga ini terangnya, adalah peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa, tentang pentingnya kesehatan, peningkatan kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan peningkatan kesehatan lingkungan di desa serta meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
Dia pun berharap, semoga “DESA SIAGA” bisa terwujud sesuai dengan komitmen bersama demi Indonesia yang lebih sehat lebih khusus Kabupaten Boltim.
“Jika Allah berkehendak muda-mudahan ‘Desa Siaga’ bisa terwujud sesuai dengan komitmen bersama demi Indonesia yang lebih Sehat lebih khusus Kabupaten Boltim,” asa Marzuki.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boltim, Eko Marsidi SKM ME, mengungkapkan, bahwa ‘Desa siaga’ adalah program Deaprtemen Kesehatan (Depkes) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010.
Menurut mantan Kabag Humas Boltim ini, program tersebut sudah jalan di Puskesmas dibuktikan dengan adanya kader Desa Siaga.
“Tahun 2012 waktu saya Sekertaris dinas kesehatan, sudah dilakukan pelatihan kader desa siaga yang berfungsi untuk membantu tenaga kesehatan didesa serta berperan aktif sebagai motor penggerak kesehatan di desa bersama dengan masyarakat membangun desa dari sisi kesehatan,” terang Marsidi.
“Sekarang adalah bagaimana meningkatkan lagi peran dan fungsi pelayanan kesehatan berbasis masyarakat dengan mengutamakan preventive dan promotif yang salah satu promotornya adalah kader desa siaga yang ditopang sepenuhnya oleh petugas kesehatan di desa dan petugas Puskesmas,” pungkas Marsidi. (rey)