BOLTIM lensasulut.com — Keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang bagi Anesta (59) untuk menyekolahkan cucunya sampai di pergutuan tinggi. Warga Manado yang merantau ke Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) ini, sudah puluhan tahun menekuni pekerjaannya sebagi pedagang ikan di pasar Kotabunan.
Saat diwawancarai lensasulut.com Senin (18/2), ibu 4 (empat) anak ini mengaku bahwa sejak tahun 90-an ia masuk ke Desa Kotabunan. Aktivitasnya sebagai penjual ikan ditekuninya sudah berjalan sekitar 10 tahun hanya ingin mewujudkan mimpinya agar cucunya Klaurensia marantek, akan menginjakkan kaki di perguruan tinggi.
“Pertama datang di Kotabunan kami hanya menyewah rumah utuk tempat tinggal. Rumah yang kami sewah tidak menentu karena sering berpindah-pindah,” kata Anesta.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, saya terus berjualan ikan.
Hasil dari berjualan ikan sudah banyak yang saya dapat. Seperti menyekolahkan anak saya, biar hanya sampai SMU (Sekolah Menengah Umumum) dan menyekolahkan cucu saya. Selain itu juga saya sudah bisa membeli tanah dan membangun rumah,” ungkapnya.
Wanita yang sering disapa Mama Ika ini bukan pejabat pemerintah namun, semangat untuk meningkatkan pendidikan generasi muda patut ditiru. Sebagai pedagang ikan, yang membuncah dipikirannya
hanya tidak mau cucunya tidak berpendidikan tinggi .
Itulah kenyataan bahwa dengan menjual ikan ia dapat menyekolahkan cucunya Klaurensia, walau tertatih-tatih karena biaya pendidikan yang kian mahal. Namun semua dilakukannya dengan sabar dan kerja keras.
Dengan hasil kerja keras dan tak kenal lelah, ia dapat membiayai kuliah cucunya yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Politeknik Manado.
Anesta berharap Klaurensia menempuh pendidikan sampai ke perguruan tinggi dan hidup lebih layak dari dirinya. Jika hal itu dapat tercapai, Anesta mengaku ia akan bahagia dan tenang dihari tuanya karena menyaksikan cucunya hidup bahagia.
Ketika disinggung tentang program Bantuan, Anesta hanya tersenyum dan mengatakan, “Siapa pun orangnya kalau mendapatkan bantuan pemerintah, pasti akan senang,” ucapnya.
Namun saat ini kata Anesta, dia belum pernah tersentuh bantuan pemerintah. Ia mengaku, yang mendapat bantuan pemerintah hanyalah tetangganya tapi dia sendiri belum pernah merasakan bantuan.
Saat ini saya belum pernah mendapat bantuan tapi saya akan terus menjalani hidup dengan berjualan ikan,” Tukas wanita yang sudah menjadi warga Desa Kotabunan Selatan ini. (rey/dath)