KOTABUNAN lensasulut.com — Pemerintah Desa (Pemdes) Bulawan Dua dan masyarakat terus berupaya bergotong royong membangun Masjid Almuhajirin. Terbukti Minggu (17/2) Pemdes Bulawan Dua, bersama masyarakat begitu antusias melaksanakan kerja bakti di Masjid Almuhajirin yang baru, dengan tujuan agar cepat rampung dan dapat dipergunakan.
PLH Sangadi Bulawan Dua, Imran Kodu mengatakan, pencapaian pekerjaan Masjid Almuhajirin baru sekitar 60 persen karena dana untuk pembangunan hanya berharap sumbangan dari masyarakat dan proposal yang dibuat untuk di berikan ke pengusaha-pengusaha.
“Kalau ada dana, mana yang boleh kami buat untuk pembangunan Masjid, itu yang kami kerjakan. Karena dana yang kami dapat hanya swadaya masyarakat serta dari donatur lain,” ujar Imran keoada sejumlah awak media.
“Semoga kegiatan ini dapat mendapat dukungan banyak pihak. agar masjid ini dapat dipergunakan jamaah kaum muslimin wal muslimah lebih khusus Bulawan Dua,” sambungnya.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Almuhajirin Imran Mutaji menambahkan, kerja bakti di Masjid Almuhajirin Bulawan Dua, tidak secara rutin karena terkendala dengan dana. “Dana yang kami pakai dari hasil sumbangan masyarakat. Juga hasil dari kantin desa. Nah, dana itu yang kami pakai sehingga kerja bakti ini tidak rutin tergantung dana yang terkumpul,” tutur Mutaji.
Dia menambahkan, dana yang diperoleh dari hasil sumbangan masyarakat di depan jalan per hari maksimal Rp 400.000 kadang Rp 200.00. sedangkan untuk penjualan di kantin per hari sampai Rp 700.000. “Tapi sudah satu bulan ini kantin pembangunan masih terhenti sehingga dana yang terkumpul sangat minim,” terangnya.
Meski begitu kata Mutaji, antusias masyarakat begitu tinggi, “Karena setiap ada kerja bakti seperti ini, banyak yang datang menyempatkan diri. Itu salah satu kebanggaan kami terhadap Sangadi dimana setiap ada kegiatan seperti ini (Kerja bakti-red) Sangadi begitu proaktif,” tutupnya.
Pantauan media ini, giat yang dimulai pada pukul 07:00 WITA itu, berakhir sekitar pukul 11:00 WITA. Antusias masyarakat sangat tinggi dimana masyarakat yang hadir begitu membludak. (rey)