KOTABUNAN lensasulut.Com – Pembangunan jalan usaha tani di perkebunan Totondokon, Desa Buyat Selatan, Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Diduga sarat penyimpangan. Pasalnya, proyek jalan tahun anggaran 2018 senilai Rp 190.000.000 itu dinilai asal jadi.
Benny Budiman, warga Kotabunan mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar memeriksa jalan pertanian yang dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Imanuel 04.
Dikatakannya, jalan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi karena volume jalan yang isinya 1000 meter nyatanya hanya 850 meter yang dikerjakan. “Jalan tersebut volumenya kurang 150 meter. Yang dikerjakan 1000 meter tapi nyatanya hanya 850 meter yang dikerjakan” ujar Budiman, Sabtu (12/1/2019).
“Saya minta BPK periksa jalan tersebut karena tidak tuntas. Saya juga sudah melapor ke Inspektorat daerah Boltim agar memeriksa jalan itu,” sambungnya.
Menurut pria yang akrab disapa Benga ini, jika BPK akan turun memeriksa jalan tersebut otomatis ketua kelompok Imanuel 04 yakni Konstan Mananeke, akan TGR kurang lebih seratus juta.
“Jalan tersebut kalau BPK periksa sudah jelas TGR. Karena saya tahu pasti. Hal ini akan saya usut terus. saya sudah laporkan ke Polres Kotamobagu. Dan Kalau tidak tuntas di Polres, saya akan lapor ke Polda Sulut,” tegasnya.
Ketua Poktan Imanuel 04, Konstan Mananeke, saat dikonfirmasi lensasulut.com, mengaku jalan yang dikerjakan memang belum tuntas.
“Volume jalan 1000 meter yang ditimbun 902 meter dan masih 98 meter yang belum tuntas,” aku Mananeke, Minggu (13/1/2019).
“Terkait jalan ini, selebihnya tanya sama pak Jul Lahai, karena saya belum terlalu paham dengan soal proyek begini,” singkatnya.
Terkait hal ini, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana, Julkifli Lahai saat dimintai tanggapan mengatakan, pihaknya akan turun kelapangan untuk mengecek jalan tersebut.
“Syukur Alhamdulillah bapak-bapak sudah turun dilapangan dan langsung mengecek. Dengan temuan itu kami akan turun di lapangan dan menggenapkan pekerjaan itu,” tutup Julkifli. (rey)