MANADO lensasulut.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kolektif Perjuangan Rakyat Sulawesi Utara, terlibat aksi saling dorong dengan sejumlah aparat dan PNS yang ada di gedung Deprov, Senin (26/11).
Aksi terjadi setelah sekelompok mahasiswa mulai membakar gonofu (sabut kelapa, red) serta membakar ban. Aparat kepolisian dan PNS yang berusaha memadamkan api sempat dihalang-halangi mahasiswa. Aksi saling dorong terjadi. Bahkan sejumlah mahasiswa nyaris baku pukul dengan salah satu pegawai. Beruntung aksi itu sempat diredam.
Aksi kembali memanas setelah personil Deprov Sulut Billy Lombok dan Rocky Wowor meminta perwakilan mahasiswa untuk masuk berdialog. Namun usulan itu ditolak mahasiswa lain yang menuntut agar semua bisa masuk. Aksi saling dorong kembali terjadi di tangga gedung. Sejumlah mahasiswa berusaha merusak pagar pembatas. Namun aksi itu kembali bisa diredam.
Sedianya mahasiswa menuntut agar pemerintah segera bertindak terkait turunnya harga kopra. Para mahasiswa sempat membakar gonofu atau sabut kelapa di depan gedung. Korlip Alfian meminta DPRD harus mendesak pemerintah agar segera mengstabilkan harga kopra.
“Kami meminta dewan bisa memperhatikan nasib petani kopra yang sekarang ini sedang terpuruk,” ujarnya. Dikatakan, sektor pertanian dan perkebunan merupakan sektor unggulan. “Namun sayang, para petaninya sudah tak mampu membiayai kehidupan keluarganya,” teriaknya. (fat)
