MOTONGKAD lensasulut.com – Puskesmas Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Pasalnya, alat-alat medis yang berada di Puskesmas tersebut sengaja dirusak oleh anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Saat di temui wartawan, Kepala Puskesmas (Kapus) Motongkad, Helmi Lasama mengaku, kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
“yang dirusak anak-anak yaitu Alat gigi yang harganya Sekirat 200-an juta rupiah serta ada beberapa alat-alat lainnya,” ujar Lasama Minggu (23/9/2018).
Di jelaskannya, pada tanggal 4 September sesudah kejadian,
dirinya datang untuk membersihkan Puskesmas, melihat alat-alat yang sudah terbongkar, iapun curiga dan mencari tahu apa yang terjadi.
“Waktu itu saya datang menyiram bunga, saya lihat alat-alat sudah terbongkar. Saya lihat kursi roda sudah di luar. Saya curiga kenapa kursi roda sudah diluar. Saya langsung telepon Kadis dan Sangadi untuk minta tanggapan mereka,” ujarnya.
“Melihat hal itu saya lansung hubungi sangadi dan Kepala Dinas. Saat sangadi datang awalnya sulit mencari siapa yang melakukan, tapi dasar anak-anak, mereka kase tinggal nama dilantai yang ditulis dengan cat sehingga cepat mencari siapa-siapa yang melakukan,” jelas Kapus.
Nama yang tertulis di lantai yakni Tegar dan Kaka. Saya langsung telepon kadis bahwa pelaku itu anak-anak bukan seperti yang diduga,” sambungnya.
Labih jau Kapus menjelaskan, terkait hal ini pihaknya akan menunggu dulu hasil pemeriksaan mekanik dari Jakarta untuk di ketahui apasaja yang rusak.
“Semua kerusakan akan dibebankan ke orang tua anak dan itu sudah di sepakati. Mereka siap bertanggung jawab,” tuturnya.
Kapus menambahkan, berdasarkan pengakuan anak-anak itu, aksi tersebut dilakukan pada siang hari.
“Mereka masuk melalui jendela pada siang hari. Anak-anak ini tidak masuk satu kali. Tapi dorang baku baku pangge. Jadi depe pelaku serta dihitung kamari, ada sekitar dua puluh orang,” terangnya.
“Untuk total kerugian kami belum tahu pasti. Kami masih menunggu mekanik dari Jakarta untuk memeriksa alat-alat yang dirusak itu. Yang jelas kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” tutupnya. (rey)