MANADO lensasulut.com – Momentum kemerdekaan Indonesia ke-73, diapresiasikan oleh Perkumpulan Literasi Sulut (PLS) dengan kembali mengadakan Bincang Literasi berupa diskusi terbuka yang dihadiri oleh beberapa organisasi-organisasi mahasiswa, baik inter serta intra di beberapa kampus maupun komunitas anak muda dalam berbagai bidang yang ada di kota Manado. Diskusi hangat ini berlangsung di Taman Baca Masyarakat (TBM) Sam Ratulangi, kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Paal 2, Minggu (19/8).
Santai namun serius, bincang literasi session 3 dengan tajuk ‘Politik Identitas & Rekonsiliasi Bangsa’ ini, dipimpin langsung oleh founder PLS, Faradila Bachmid, dengan tiga narasumber yakni, Dr Taufiq Pasiak (Kepala Pusat Studi Otak & Perilaku Sosial Universitas Sam Ratulangi), Ekaputra Santoso (Peneliti Gorontalo Research Center) dan Arhanuddin Salim (Penggagas Forum Dosen Muda, IAIN).
Sesuai tema yang dibahas dalam Bincang Literasi kali ini kata Faradila Bachmid, dimaksudkan untuk membuka wawasan anak muda tentang politik identitas dan Rekonsiliasi.
“Politik identitas merupakan kekayaan sosial dan keberagaman kebhinekaan yang akan memperkuat bangsa. Kesadaran anak muda hari ini terhadap rekonsiliasi bangsa dapat tercermin dalam menentukan sikap pada pilpres dan pileg nantinya,” jelas Faradila, disela pengantar acara ini. (Ginpus)