BOLTIM lensasulut.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan S Landjar SH, secara resmi membuka kegiatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Pelajar dan Mahasiswa Boltim se Indonesia, di Aula Kantor Pemerintah Kabupaten Boltim, Rabu (25/7).
Selain sebagai ajang silaturahmi dalam rangka HUT ke-10 Kabupaten Boltim, kegiatan yang diprakarsai oleh mahasiswa asal Boltim ini juga sebagai wujud dari upaya untuk melestarikan adat dan seni budaya Bolaang Mongondow.
Hal ini tercermin lewat pentas seni dan budaya yang ditampilkan, yakni Salamat (Pantun), puisi, tarian adat kabela, serta atraksi gambus.
Bupati dalam sambutannya mengapresiasi para mahasiswa selaku panitia penyelenggara.
Menurutnya, gagasan pemuda (Pelajar/Mahasiswa) untuk melestarikat adat seni dan budaya merupakan pemikiran yang brilian. Pasalnya, seiring perkembangan jaman, mayoritas pemuda selaku generasi penerus bangsa justru terjerumus ke hal-hal yang tidak bersifat substansial. Bahkan lebih cenderung ke budaya orang Eropa.
“Kegiatan ini sangat baik sekali untuk kita semua. Terutama bagi Pelajar dan Mahasiswa selaku penerus perjuangan bangsa,” puji Bupati.
Dijelaskan Bupati, ada satu hal sederhana yang harus dilakukan oleh setiap Pemuda berdarah Mongondow dalam upaya melestarikan budaya. Yakni dengan melestarikan bahasa Mongondow.
“Hal utama yang patut kita lakukan adalah melestarikan bahasa mongondow dimanapun kita berada. Bahkan di lingkungan masyarakat hal ini perlu dilakukan,” tambah Bupati.
Pasalnya, belakangan sudah jarang ditemui generasi muda Mongondow yang bisa berbahasa mongondow dengan fasih. Justru mereka malu ketika berbahasa mongondow.
“Terkadang anak muda sekarang merasa malu dengan bahasa kita sendiri. Apalagi yang kuliah di daerah luar, padahal bahasa daerah merupakan roh kita selaku pewaris tanah leluhur para Bogani. Jadi, jika ingin melestarikan budaya, mari lestarikan bahasa daerah kita,” jelas Sehan.
Bupati mengakui, peran pemerintah daerah dalam membantu pelajar mahasiswa yang menimba ilmu di luar daerah memang belum terlalu maksimal. Hal ini dikarenakan beban anggaran yang cukup besar dengan ketersediaan dana yang minim. Sehingga perlu ada kajian teknis terkait skala prioritas pembangunan daerah.
“Ada banyak prioritas anggaran yang kami lakukan beberapa tahun terakhir ini. Salah satunya program pengentasan kemiskinan di Boltim lewat bantuan RTLH bagi rakyat kurang mampu. Kendati demikian, kami akan berupaya untuk semaksimal mungkin membantu pelajar asal Boltim yang ada di luar daerah,“ kata Sehan.
Bupati juga berharap agar Pelajar Boltim jangan pernah kendor semangat dalam melestarikan budaya mongondow, “Harapan saya, meski bantuan pemerintah dinilai belum maksimal, tapi jangan sampai membuat kalian patah semangat dalam melestarikam budaya daerah kita. Juga jangan pernah bosan mengingatkan saya tentang perhatian pemerintah daerah untuk kalian selaku pelajar boltim yang ada di luar daerah,” pungkas Bupati dua periode ini. (rey)