TUTUYAN lensasulut.com – BUPATI Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar, melalui Asisten ll Sonny Waroka berujar, pedagang kaki lima dan asongan adalah jenis Usaha informal, dan mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah.
Kata dia, Kalau tidak ada pedagang yang berjualan, pastinya akan berdampak juga pada pemerintah. Menurutnya peran-peran ini tentunya ada keterkaitan antara pedagang dan pemerintah daerah.
“Untuk itu, peran pedagang kaki lima dan asongan sangatlah penting,” ujarnya disela-sela acara sosialisasi Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan di Balai Desa Tutuyan belum lama ini.
“Ibukota Tutuyan yang berusia sepuluh tahun ini harus ditata dan diatur agar perekonomian daerah berjalan lancar.
Dengan adanya gelombang pendapatan pedagang yang meningkat, sehingga mampu untuk menyekolahkan anak sampai dibangku kuliah,” sambungnya.
Kepala Disperdakop, Ramlah Mokodompis mengatakan, salah satu tolok ukur keberhasilan adalah dengan cara berdagang.
Menurutnya berdagang adalah rotasi putaran ekonomi yang saling membantu antara pemerintah dan masyarakat yang berjualan maupun tidak berjualan.
Yang menjadi skala prioritas Pemda Boltim kata Ramlah, adalah meningkatkan penghasilan pedagang maupun petani.
“Dengan ini, pemerintah akan membantu melalui pembangunan jalan, agar mempermudah pedagang dan petani untuk melakukan aktifitas,” ucapnya.
“Pasar Pondabo Tutuyan saat ini tengah dalam pekerjaan pemasangan lampu dan air. Walaupun pekerjaannya belum sepenuhnya selesai, tapi sudah bisa dipakai untuk berdagang, maka kami dari dinas terkait akan menyurati pedagang untuk melakukan aktifitas dagang di pasar tersebut,” tutupnya. (rey)