KOTABUNAN, lensasulut.com – Pasukan pengasap Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) beraksi. Menyembulnya penyakit demam berdarah di Kecamatan Kotabunan jadi penyulut. Serangan masif pun digencarkan ke semua sarang nyamuk demam berdarah yang memiliki nama latin Aedes aegypti, faktor utama penyebab penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Jumat (11/5).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim, Eko Marsidi menuturkan, pengasapan ini sebagai respons terhadap kasus DBD di Desa Bulawan. Aksi tersebut digiatkan untuk mengantisipasi menyebarnya penyakit mematikan itu. Katanya, kegiatan tersebut merupakan pengasapan siklus kedua. Pengasapan siklus pertama sudah dilakukan pada 4 Mei 2018.
“Fogging (=pengasapan) ini sebagai langkah pencegahan agar tidak ada lagi korban DBD. Juga merupakan bagian dari pelayanan. Sebab, setiap ada laporan masyarakat, kita akan langsung menindaklanjutinya,” ujar Marsidi.
Dirinya menyarankan, masyarakat hendaknya mengatur pola hidup sehat. Bila perlu, banyak mengonsumsi makanan bergizi ditambah istirahat yang cukup. Itu menurut dia agar warga tidak gampang terserang penyakit.
“Indikasi DBD yang disebabkan oleh Aedes aegypti melalui gigitan kecilnya ke kulit manusia, diawali dengan demam. Jika demam sudah sampai dua hari atau lebih, sebaiknya langsung periksakan diri di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) atau rumah sakit terdekat,” tambahnya.
Sementara, Sangadi (Kepala Desa) Bulawan, Sulaeman Lendongan menyambut baik tindakan yang dilakukan Dinkes. Dia mengajak kerja sama warga untuk berpartisipasi melawan penularan DBD. Caranya, membersihkan lingkungan sekitar rumah, menguras dan selalu menutup rapat bak penampungan air.
“Kiranya giat Dinkes ini berkesinambungan. Ke depan, sinergitas antara pemerintah desa dan Dinkes lebih ditingkatkan. Sehingga, ketika ada kasus DBD, bisa cepat teratasi,” kunci Lendongan. (matt rey)