Beranda Bolmong Timur Diskominfo Boltim Sasar Pedesaan, Pemenuhan Jaringan Internet Diseriusi.

Diskominfo Boltim Sasar Pedesaan, Pemenuhan Jaringan Internet Diseriusi.

812
0
BERBAGI
Kadis Kominfo Boltim, Hamdi Egam.

BOLTIM, lensasulut.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) ambil ancang-ancang. Pemenuhan sarana komunikasi koneksi mulai dari kecamatan hingga pedesaan disasar. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi lewat jaringan internet jadi pemantik.

Demikian Kepala Diskominfo Boltim, Hamdi Egam kepada lensasulut.com belum lama ini. Kata dia, sarana komunikasi seperti jaringan internet saat ini sangat penting. Itu kini menjadi kebutuhan publik, baik itu di perkotaan maupun di pedesaan.

Diakuinya, khalayak memang memerlukam informasi tentang perkembangan politik, pemerintahan, ekonomi, sosial kemasyarakatan dan budaya secara cepat. Namun ketersediaan jaringan yang berbasis digital tidak berbanding lurus dengan infrastrukturnya.

Menurut dia, itu terkendala dengan adanya keterbatasan anggaran pemerintah atau pihak swasta yang berorientasi pada profit. Sehingga daerah pinggiran, pedalaman dan perbatasan atau  3T (tertinggal, terluar, terdepan) belum terjangkau fasilitas jaringan komunikasi.

“Tahun 2018 ini, kami akan berusaha memenuhi kebutuhan jaringan. Utamanya di wilayah yang belum terjangkau sinyal jaringan telekomunikasi (blank spot). Tentu melalui kegiatan pengadaan jaringan internet di 7 kecamatan plus 1 desa di Boltim,” ungkap Egam.

Perangkat penangkapan sinyal di Desa Nuangan.

Adapun telah direncanakannya untuk pengadaan konektivitas arsine melalui jaringan fiber optik. Titik lokasi sasaran berada di Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Mooat, Modayag dan Modayag Barat. Sementara, konektivitas melalui visat atau mango sky berada di Kecamatan Motongkad, Nuangan dan Desa Matabulu.

Sarana prasarana tersebut dibeberkannya, memang masih memiliki keterbatasan kapasitas jaringan (bandwich). Namun setidaknya di setiap kecamatan sudah ada jaringan internet.

“Jadi fasilitas itu bisa digunakan untuk transfer informasi dari pemerintah daerah ke kecamatan dan desa atau sebaliknya. Di antaranya informasi berupa surat undangan, berita tentang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Bahkan updating data (statistik),” pungkas Egam. (rey)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here